SEORANG MUKMIN TIDAK BOLEH HIDUP BEBAS DI DUNIA
Dia harus menjalani perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-Nya.
Dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia itu (ibarat) penjara bagi seorang mukmin, dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2956)
MAKNANYA
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, "Setiap orang yang beriman kehidupannya seperti dipenjara, karena dia dilarang untuk memenuhi hawa nafsu yang diharamkan dan dibenci. Dibebani untuk menjalankan ketaatan yang kadang dirasa berat.
Namun setelah itu, dia akan beristirahat dari itu semua; Tatkala dia meninggalkan dunia ini. Menuju nikmat abadi yang telah disediakan Allah Ta’ala, keadaan yang menyenangkan bebas dari kekurangan.
Adapun orang kafir, terkadang dia mendapatkan kenikmatan yang diinginkan di dunia. Dengan jumlah yang kadang sedikit, atau kemungkinan terhalangi untuk mendapatkannya.
Adapun setelah kematian, kehidupannya akan berubah menjadi adzab (siksa) yang tidak pernah berhenti, kesengsaraan yang abadi." (Syarah Shohih Muslim: 18/93)
Ya Allah, berikanlah kepada kami, kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Amin Ya Rabbal-‘Alamin.
Wallahul Muwaffiq
© https://telegram.me/buletinalilmu
Dia harus menjalani perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-Nya.
Dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia itu (ibarat) penjara bagi seorang mukmin, dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2956)
MAKNANYA
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, "Setiap orang yang beriman kehidupannya seperti dipenjara, karena dia dilarang untuk memenuhi hawa nafsu yang diharamkan dan dibenci. Dibebani untuk menjalankan ketaatan yang kadang dirasa berat.
Namun setelah itu, dia akan beristirahat dari itu semua; Tatkala dia meninggalkan dunia ini. Menuju nikmat abadi yang telah disediakan Allah Ta’ala, keadaan yang menyenangkan bebas dari kekurangan.
Adapun orang kafir, terkadang dia mendapatkan kenikmatan yang diinginkan di dunia. Dengan jumlah yang kadang sedikit, atau kemungkinan terhalangi untuk mendapatkannya.
Adapun setelah kematian, kehidupannya akan berubah menjadi adzab (siksa) yang tidak pernah berhenti, kesengsaraan yang abadi." (Syarah Shohih Muslim: 18/93)
Ya Allah, berikanlah kepada kami, kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Amin Ya Rabbal-‘Alamin.
Wallahul Muwaffiq
© https://telegram.me/buletinalilmu
![]() |
| fb.com/photo.php?fbid=996389650450472 |
