Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan:
الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang berada di atas agama temannya, maka hendaklah setiap kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)
Lagi-lagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan para sahabatnya dan ummatnya dari tanda seseorang dengan teman duduknya; Beliau bersabda;
الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Ruh-ruh itu ibarat sebuah pasukan yang kokoh, bila dia saling kenal maka akan bertemu, dan bila tidak saling kenal akan berpisah.” (HR. Al-Bukhory dan Muslim)Imam An-Nawawi menjelaskan kandungan hadist di atas:
“Orang yang baik akan condong kepada orang yang baik dan orang yang jahat akan condong kepada yang jahat.”
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kepada kita permisalan dalam memilih teman, seperti hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dan Muslim,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا
طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Berkata Imam Ibnu Batthoh -rahimahullahu ta'alaa-:
" Ketahuilah wahai saudaraku sekalian, sesungguhnya aku berfikir pada sebab yang:
● MENGELUARKAN banyak manusia dari sunnah dan jama'ah,
● yang MENYERET mereka kepada keburukan dan bid'ah,
● yang membuka PINTU PETAKA pada hati-hati mereka,
● serta MENUTUP cahaya kebenaran dari pengetahuan mereka.
Maka aku temukan itu pada dua hal:
أحدهما: البحث والتنقير وكثرة السؤال عمَّا لا يغني ولا يضرُّ العاقلَ جهلُه، ولا ينفع المؤمنَ فهمُه.
YANG PERTAMA:
Meneliti, menggali, dan banyak bertanya dari sesuatu yang tidak dibutuhkan, dari sesuatu yang tidak membahayakan seorang yang berakal untuk bodoh tentangnya, dan dari sesuatu yang tidak bermanfaat bagi seorang mukmin untuk memahaminya.
والآخر: مجالسة من لا تُؤْمَن فتنتُه، وتُفسد القلوبَ صحبتُه
YANG LAINNYA:
yaitu duduk bersama orang yang tidak aman dari fitnahnya, dan akan merusak hati jika BERTEMAN dengannya.
(Al-Ibanah Al-Kubro libni Batthoh (1/390))
Nabi kita sudah memberikan resep berteman, para sahabatnya telah mempraktekan, dan para imam kaum muslimin telah menjalankannya, bahkan fitrah manusia adalah menginginkan kebaikan, maka jadilah orang yang baik jangan jadikan dirimu bosan dengan kebaikan,
Pilihlah temanmu teman yang mengingatkan ketika kita salah, teman yang membantu dikala kita susah, teman yang membangkitkan semangat dikala kita turun semangat, teman yang senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah jika kita melihatnya dan bergaul dengannya.....
Alangkah indah bait yang dilantunkan oleh sang penyair ini;
عَنِ الْمَرْءِ لَا تَسْأَلْ وَابصرْ عَنْ قَرِينِهِ # فَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْمُقَارَنِ مُقْتَدِي
فإن كان ذا شرٍّ فجنبه سرعة # وإن كان ذا خير فقارنه تهتدي
" Tentang jati diri seseorang janganlah kau tanyakan, tapi lihatlah siapa temannya # Karena setiap orang yang berteman akan mengikuti temannya.. ”
" Jikalau ia orang yang jahat maka jauhilah secepatnya # Namun apabila ia orang yang baik, temanilah ia engkau akan diberi petunjuk ”
Mari kita benahi teman bergaul kita, dan kita perbaiki diri kita agar pantas berteman dengan mereka ...
الدين نصيحة
"Agama ini adalah NASEHAT....”
( Abdullah Al-Faqir ila Rabbihi )
